Cita-cita
Cita-cita menurut definisi
adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada
orang hidup. tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati
yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan
bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang
ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita
apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita
itu.
3 Faktor yang menentukan
dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita – citanya antara lain :
- Manusia itu sendiri,
- Kondisi yang dihadapi
dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
- Seberapa tinggi cita –
cita yang ingin dicapai.
2 Faktor kondisi yang
mempengaruhi tercapai tidaknya cita – citanya antara lain :
- Faktor yang
menguntungkan, dan
-
Faktor yang menghambat.
Contoh Kasus:
Adi sejak kecil
ingin sekali jadi pilot ketika dewasa nanti, untuk itu Adi harus berjuang demi
menggapai cita-citanya kelak ketika dia dewasa nanti. Dia selalu belajar dengan
giat dan menjadi juara di kelasnya.
Usaha/perjuangan
Usaha /perjuangan
adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan
dengan otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja
keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas
timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya,
Contoh kasus:
Sikap positif
warga negara dalam bela negara di lingkungan :
a. Keluarga
• Menghargai
antar anggota keluarga
• Saling
menghormati antar anggota kelurga
•
Mengikuti/mematuhi aturan yang sudah di buat di rumah
• Saling membantu
apabila sedang mengerjakan sesuatu
• Saling
mendukung pada kegiatan yang sedang dilakukan`
• Menjaga nama
baik keluarga
b. Sekolah
• Belajar
dengan sungguh-sungguh
• Mematuhi
peraturan sekolah
• Rajin
mengerjakan PR dan Tugas Kelompok
• Ikut serta
menjaga keamanan lingkungan tempat tinggal dan sekolahnya
• Menjaga nama
baik sekolah
c.
MasyarakatContoh bentuk bentuk usaha bela negara• Mengikuti kegiatan Siskamling
• Ikut serta
menanggulangi akibat bencana alam
• Ikut serta
mengatasi kerusuhan massal
• Ikut serta
konflik komunal
• Gotong
royong
• Membuat
organisasi misal :Karang Taruna
• Mengadakan
organisasi LIMNAS yaitu berfungsi untuk menanggulangi akibat bencana alam dan
bencana pada saat perang
• Mengadakan
organisasi Keamanan Rakyat (KAMRA) yaitu partisipasi rakyat langsung dalam
bidang keamanan
• Perlawanan
Rakyat (Wanra),yaitu partisipasi rakyat langsung dalam bidang pertahanan
• Pertahanan
sipil (Hansip),yaitu kekuatan rakyat yang merupakan unsur unsur perlindungan
masyarakat pada saat menghadapi bencana saat perang
• Adapun di
Bali yang di sebut Pecalang (orang yang sangat berperan dalam menjaga keamanan
di lingkungan setempat)
d. Negara
• Menjaga nama
baik bangsa dan negara
• Menjaga
keutuhan dan keamanan negaraContoh bentuk bentuk usaha bela negara• Mematuhi
peraturan perundang-undangan di suatu negara
• Menjaga
ancaman dari negara lain karena negaran Indonesia termasuk negara yang sedang
berkembang
• Melaksanakan
penertiban
• Mengusahakan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
• Melaksanakan
operasi militer selain perang
•
Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah
• Melindungi
kehormatan dan keselamatan bangsa.
keyakinan/kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan
yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu
aliran naturalisme; hidup manusia itu dihubungkan dengan
kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature,
dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang
tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin
juga tidak ada
aliran intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika/akal.
Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar
menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati
nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat
dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat
Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi
akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan
pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan
hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut
akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh
dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme.
Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun
tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan
akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal
(berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah
(bodoh)
aliran
gabungan. Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan
gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai
dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar
tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika
berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika
berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan
dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup.
Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati
nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak
menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu,
melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut
sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal,
kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia
logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik
secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut
sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika
berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia
Tuhan.
Langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik :
- mengenal
- mengerti
- menghayati
- meyakini
- mengabdi
- mengamankan
Contoh kasus:
Pada
suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya,
belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.
SUMBER:
-http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&ved=0CIIBEBYwCQ&url=http%3A%2F%2Fopenstorage.gunadarma.ac.id%2Fhandouts%2FS1_Sistem%2520Informasi%2FIBD%2Fbhn-IBD-7.doc&ei=yspDU4jEDceWkgXg0oCACA&usg=AFQjCNFDwB4l0-J2wC_ecJ7zC4kNQGaqaA&sig2=cYm1wzrzZ5OVoxXerRPz3A&bvm=bv.64367178,d.aGc
- https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110725065544AAEp9I3
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar