Rabu, 11 Juni 2014

Biografi dan Cita-cita

Perkenalkan nama saya Prasetyo Dwiputra, nama panggilan saya adalah Pras, agar lebih singkat lagi panggil saja As. Saya masih memiliki kedua orang tua, nama ayah saya Wasis Utama dan ibu saya bernama Karyani. Saya anak kedua dari empat bersaudara, dan ketiga saudara saya adalah laki-laki. Saat ini saya tinggal di kota Tangerang Selatan tepatnya di daerah Cirendeu di jalan Haji Risma No. 35. Saya memang lahir di Jakarta pada tanggal 3 Mei tahun 1994.

Pada waktu kecil cita-cita saya adalah menjadi pembalap dan pilot seperti kebanyakan orang waktu itu juga mengimpikan hal yang sama. Pendidikan pertama saya yaitu taman kanak-kanak. Saya bersekolah di sekolah bakti mulya Pondok Indah pada saat TK. Dan setelah lulus dari TK A dan TK B, saya berpindah sekolah ke sekolah Dharma Karya UT di daerah Pondok Cabe Tangerang Selatan. Saya menempati sekolah tersebut hingga kelas 3 SD dan kemudian berpindah lagi ke Sekolah Internasional Madania di kawasan Parung. Di saat ber sekolah di Madania saya mengikuti team sepak bola sekolah dan memiliki visi kedepan agar menjadi pemain sepak bola terkenal pada saat itu. Cita-cita memang berawal dari mimpi-mimpi kecil tersebut sampai akhirnya pada saat kelas 2 SMP, saya dan teman-teman satu tim sepak bola sekolah tersebut melakukan tour ke Singapore untuk melakukan pertandingan persahabatan antara sekolah-sekolah internasional disana. Hal tersebut adalah hal yang tidak bisa saya lupakan, bertanding dengan orang luar negeri pada saat umur saya masih muda adalah hal yang luar biasa menurut saya. Meskipun hasil pertandingan tersebut kurang menyenangkan namun saya menganggap itu hanyalah awalan dari kesuksesan tim kami.

Pada saat kelas 3 SMP saya berpindah sekolah menjadi Homeschooling atau sekolah dirumah dikarenakan bosan, namun dengan system sekolah di rumah ini saya dapat lebih menjadi fokus untuk belajar serius dan mendapatkan nilai-nilai tinggi. Sewaktu SMA saya ber sekolah di sekolah Don Bosco Pondok Indah. Saya berharap dapat mendapatkan jurusan IPA pada saat kelas dua dan saya belajar tekun pada kelas satu tersebut. Hingga akhirnya jurusan IPA pun dapat di raih.

Saya mulai memikirkan masa depan saat beranjak kelas 3 SMA, saya mulai berpikir cita-cita yang sebenarnya yaitu hidup menjadi orang yang berkepunyaan. Kemudian saya berkuliah di Universitas Gunadarma Depok dan mengambil jurusan Teknik Mesin, jurusan yang saya idamkan sewaktu SMA karena saya suka dengan pelajaran IPA dan juga permesinan. Pada awal semester berjalan cukup lancar dan saya mendapatkan nilai IP 3.18, nilai yang cukup memenuhi hati saya pada saat itu namun saya harus bisa mendapatkan lebih pada semester berikutnya agar kelak dapat mudah menyelesaikan kuliah. Saya sudah bisa pastikan cita-cita saya saat ini yaitu bekerja pada perusahaan swasta oil and gas company besar seperti Chevron. Saya mau mengikuti jejak ibu saya yang bekerja disana, tp saya memilih bekerja lapangan karena gaji yang diberikan cukup besar untuk lulusan S1.

Saya memiliki rencana setelah lulus S1 di Gunadarma, saya akan pergi ke Amerika untuk sekolah lanjut disana dan bekerja untuk biaya tambahannya, agar dapat berinteraksi secara mapan dengan kalangan luar dan wawasan dapat bertambah secara drastis disana. Lalu pada saat selesai sekolah di Amerika, saya akan kembali ke Indonesia dan melamar pekerjaan di perusahaan swasta minyak seperti Chevron. Saya akan mengumpulkan modal untuk membuat usaha dari gaji-gaji yang saya dapatkan saat bekerja nanti. Kemudian saya akan melanjutkan S2 dan mengambil jurusan management business untuk belajar cara mengembangkan bisnis. Saya akan mengambil S2 sembari bekerja dan membiayai S2 saya sendiri. Setelah modal usaha sudah terkumpul rencananya saya akan membuat usaha salon mobil elit dengan mengambil lokasi tempat di daerah Pondok Indah atau Pantai Indah Kapuk. Saya memiliki cita-cita membuka banyak cabang salon mobil tersebut di Indonesia dan saya tetap bekerja di perusahaan minyak hingga pensiun.

Saya pikir harta adalah tujuan saya kedepan, harus diakui bahwa kita tidak bisa hidup tanpa harta. Harapan saya semuanya akan berjalan lancar seperti apa yang saya inginkan dan saya tau itu membutuhkan perjuangan untuk meraih cita-cita saya. Terimakasih yang tak terhingga kepada Allah SWT dan kedua orang tua saya yang selalu mendukung saya dalam meraih cita-cita ini.

Terimakasih.